Powered by Blogger.
"GENS UNA SUMUS" Kita Semua Adalah Saudara.

Wednesday 22 May 2013

PECATUR TIDAK PERNAH COBA-COBA

Oleh : Kifli Tunasli
Sumber : https://www.facebook.com/kifli.tunasly?hc_location=stream
Ada rahasia luar biasa yang hanya diketahui oleh orang-orang catur, sentuh berarti langkahkan dan tidak boleh ditarik kembali, aturan ini sepintas lalu terlihat sederhana dan natural, tapi sangat bernilai dalam pembentukan karakter dan watak seseorang.
Hidup ini singkat, ibarat sebuah partai catur, oleh karena itu berusahalah agar jangan melakukan kesalahan sekecil apapun. Pada catur sebuah kesalahan sudah cukup untuk kalah dan mengagalkan seluruh langkah benar sebelum dan setelahnya. Dalam hidup ini sering seseorang tidak mempunyai cukup waktu untuk memperbaiki sebuah kesalahan yang pernah dilakukan atau diputuskannya. Waktu demikian cepat berlalu dan hidup masa kini pun telah berubah menjadi keras dan tidak memberi tempat untuk setiap keputusan keliru.

Kita semua harusnya berterima kasih pada Sigmund Freud yang telah mengingatkan bahwa, daya pikir manusia bukan saja dapat dipergunakan untuk menemukan dan memutuskan hal-hal yang benar, namun sekaligus juga dapat dipergunakan untuk mempertahankan argumentasi-argumentasi yang tidak benar, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Pecatur adalah mahluk yang termenung dengan tinju didagunya, berpikir teratur dan teliti tentang semua hal yang sedang dihadapi dan harus dijawab, seorang pecatur tidak menerima atau menolak sesuatu secara begitu saja, melainkan menampung semua materi lalu mengkajinya dengan cermat sebelum memutuskan. Karena kebiasaannya dalam pertandingan, satu langkah salah saja sudah akan berakibat fatal, para pecatur menyadari bahwa suatu keputusan apapun tidak bisa ditarik kembali, oleh karena itu pecatur bukan saja mengandalkan pengetahuan dan daya analisa, namun juga integritas kepribadiannya.
Seorang pecatur tdk pernah coba-coba, setiap kali melakukan proses berpikir tentu seluruh pikiran dan jiwanya bersatu bersama konsentrasi yang dalam. Itulah salah satu kelebihan pemain catur, sebab dia selalu melatih diri untuk tidak mudah terpukau pada suatu argumen dalam pikirannya yang sepintas lalu seakan-akan mengandung kebenaran. Pecatur sejati hanya dapat kalah dari lawan yang lebih pandai dan bukan karena melakukan kesalahan sindiri.

Catur adalah suatu kegiatan intelektual, proses berpikir untuk menemukan langkah-langkah sesungguhnya adalah pertimbangan-pertimbangan untuk memutuskan sesuatu dengan benar sehingga dapat memenangkan permainannya.
Proses menemukan yang benar dengan pola pikir ilmiah ini, seharusnya berimplikasi pada moral dan sikap etis kepribadian seorang pecatur, seyogyanya ketika memutuskan apapun dalam keseharian, kita jangan membiarkan hal yang keliru pada pikiran, karena seperti semua lawan, hidup ini pun tidak pernah memberi ampun dan akan menghukum dengan sekeras-kerasnya.
Sebagai pecatur yang konsisten dengan cara berpikir kita, selalu mencari yang paling benar dan tepat, kukuh dalam pendirian dan tidak pernah menyesali kekalahan melainkan berusaha melatih diri lebih baik lagi, mentalitas ini selanjutnya dapat kita jadikan sebagai pandangan hidup, sehingga kecerdasan yang diperoleh dari catur dilengkapi oleh nilai-nilai moral yang baik.
Sebagai pecatur kita tidak bisa lari dari pola pikir catur, sebab hal itu sudah merupakan bagian dari hakikat ilmu catur dan diri kita sendiri, bagaimanapun kita tidak akan pernah bisa melarikan diri dari kita sendiri, kemana lagi kita akan pergi?.

Hidup hanyalah papan catur yang diperluas, touch-move, tidak dizinkan berlama-lama memegang buah, oleh karena itu pertimbangkanlah apapun dengan kecermatan yang mendasari etis dan moralitas catur sebelum memutuskan sesuatu dengan ketetapan hati.
Jadilah unggul bukan hanya di catur tetapi juga ketika melayari bahtera hidup, kompas kita adalah ilmu catur yang kita pelajari dengan tekun dan bersungguh-sungguh. GENS UNA SUMUS
READ MORE - PECATUR TIDAK PERNAH COBA-COBA

Wednesday 15 May 2013

ETIKA BERMAIN CATUR


Etika bermain catur merupakan cara bertindak ketika bermain catur. Ada beberapa etika dalam hal ini yang harus diperhatikan yang telah diatur dalam Peraturan Pertandingan catur FIDE. Hal tersebut diatur dalam pasal 12 dan 13 Peraturan Pertandingan catur FIDE yang mengatur tentang perilaku pemain dan tindakan yang dapat diambil oleh wasit. Pelanggaran terhadap perturan ini dapat dikenakan sanksi langsung ataupun tidaklangsung oleh wasit.
Dalam Pasal 12 diatur mengenai Perilaku Pemain dengan tujuan agar pertndingan berjalan dengan tertib, sebagai berikut :
1.     Para pemain diharapkan tidak berperilaku buruk yang dapat menyebabkan olah raga catur ternoda. Antara kedua pemain jangan sampai terjadi konflik yang melibatkan emosi apalagi fisik, karena permainan catur merupakan permainan terbuka dengan mengandalkan strategi penempatan buah catur pada papan catur. Konflik pribadi antar kedua pemain jangan sampai terjadi ketika pertandingan berlangsung.
2.     Para pemain tidak diperkenankan meninggalkan tempat pertandingan tanpa ijin dari Wasit. Definisi dari tempat pertandingan adalah ruangan main, kamar kecil, ruang refreshing, ruang untuk merokok dan ruang lain yang ditetapkan oleh Wasit. Pemain yang giliran melangkah tidak dperkenankan meninggalkan tempat pertandingan tanpa seijin Wasit. Begitu seorang pemain telah ijin untuk meninggalkan tempat pertandingan, pemain tidak diperkenankan menonton pertandingan lain dalam ruang pertandingan dengan alasan refreshing atau yang lainnya, karena dalam hal ini pemain dianggap seperti penonton lainnya dan dapat mengganggu pemain lainnya.
3. a.Selama permainan berlangsung, para pemain dilarang memanfaatkan catatan-catatan, sumber informasi, petunjuk, atau menganalisa partainya pada papan catur lain
b.Tanpa seijin Wasit para pemain dilarang membawa ponsel (HP) atau alat komunikasi elektonik lain ke dalam ruang pertandingan, tanpa seizin Wasit. Jika ponsel si pemain berbunyi dalam ruang pertandingan selama bermain, pemain itu dinyatakan kalah. Jika lawannya tidak dapat menang dengan rangkaian langkah yang sah hasilnya dapat dinyatakan remis.
c. Merokok diperbolehkan hanya pada tempat yang ditentukan oleh Wasit.
4.     Kertas notasi hanya digunakan untuk mencatat langkah, waktu pada jam, penawaran remis, dan masalah yang berkaitan dengan tuntutan dan data lain yang relevan.
5.     Para pemain yang sudah selesai bertanding, diperlakukan sebagai penonton biasa.
6.     Pemain dilarang mengalihkan perhatian lawan atau mengganggunya dengan cara apapun juga. Ini termasuk tuntutan remis yang tidak beralasn atau tawaran remis yang berulang-ulang. Ekspresi berlebihan dari seorang pemain juga dilarang seperti melangkahkan buah catur sambil berdiri, melatakkan buah catur dengan kasar atau menekan jam catur dengan keras. Demikian juga dengan penawaran remis tidak boleh dilakukan berulang kali dengan tujuan mengganggu kosentrasi lawan.
7.     Pelanggaran terhadap bagian-bagian ketentuan pada Pasal 12.1 sampai 12-6 harus dikenakan hukuman sesuai dengan Pasal 13.4.
8.     Pemain yang terus menerus menolak mematuhi Peraturan Permainan Catur dinyatakan kalah. Angka buat lawannya ditentukan oleh Wasit.
9.     Kalau kedua pemain ternyata bersalah menurut Pasal 12.8, maka kedua pemain dinyatakan kalah.
10.   Dalam kasus Pasal 10.2.d pemain tidak diperkenankan protes atas keputusan Wasit. Seorang pemain dapat mengajukan prates terhadap keputusan wasit jika peraturan menentukan lain.
          Sedangkan Pasal 13 mengatur tentang apa yang harus dilakukan oleh wasit sebagai berikut :
1.     Wasit harus menjaga agar Peraturan Permainan dipatuhi secara ketat.
2.     Wasit harus bertindak yang terbaik demi kepentingan pertandingan. Dia harus memastikan agar suasana pertandingan tetap terpelihara dan para pemain tidak terganggu. Dia harus mengawasi jalannya pertandingan.
3.     Wasit harus memperhatikan jalannya pertandingan, terutama kalau para pemain dalam keadaan krisis waktu, melaksanakan dengan tegas keputusan-keputusan yang telah diambilnya dan menjatuhkan hukuman bilamana perlu.
4.     Wasit dapat menjatuhkan salah satu atau beberapa hukuman sebagai berikut :
a. Peringatan
b. Menambah jatah waktu pikir bagi sang lawan
c. Mengurangi jatah waktu pikir dari si pelanggar
d. Menyatakan permainan kalah
e. Mengurangi perolehan angka yang didapat oleh si pelanggar
f.  Menambah perolehan angka dari sang lawan untuk itu sampai batas maksimum
g. Mengeluarkan pemain dari pertandingan
5.     Wasit dapat menambahkan jatah waktu pikir kepada seorang atau kedua pemain, dalam hal terjadi gangguan eksternal.
6.     Wasit tidak boleh ikut campur dalam permainan kecuali sebagaimana diatur oleh Peraturan Permainan Catur. Dia tidak boleh memberitahukan jumlah langkah yang sudah dijalankan, kecuali dalam pelaksanaan Pasal8.5. ketika sedikitnya seorang pemain sudah kehabisan waktu. Wasit harus menahan diri untuk tidak memberikan informasi kepada pemain bahwa lawannya sudah melangkah.
7.a.  Para penonton dan pemain lain tidak boleh ikut campur dalam partai pemain lain. Jika perlu, Wasit dapat mengusir si pelanggar dari tempat pertandingan.
    b. Siapapun dilarang menggunakan ponsel (HP) di ruang pertandingan dan ruang lainnya yang ditentukan oleh Wasit.

READ MORE - ETIKA BERMAIN CATUR

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP